
Darmediatama.com – PSM Makasar terkena sanksi fifa, salah satu tim terkemuka di Liga 1 Indonesia, baru-baru ini menerima kabar yang kurang menggembirakan dari Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA). Mulai 12 April 2024, klub ini dijatuhi sanksi berupa larangan melakukan registrasi pemain baru, sebuah langkah yang diambil oleh FIFA sebagai respons terhadap pelanggaran administratif yang berkaitan dengan penyelesaian kewajiban kontrak pemain dari musim sebelumnya. Sanksi ini menimbulkan kekhawatiran serius bagi PSM tentang dampaknya terhadap persiapan tim untuk musim mendatang, memaksa manajemen klub untuk merespons dengan cepat dan efisien guna memastikan stabilitas dan keberlanjutan performa tim di lapangan.
Sulaeman Abdul Karim, yang menjabat sebagai Media Officer PSM Makassar, telah memberikan respons resmi klub terhadap situasi ini. Dalam sebuah konferensi pers yang diadakan pada tanggal 16 April, Sulaeman menyatakan, “Kami sangat menghargai dan menghormati proses yang dilakukan oleh FIFA dan saat ini kami sedang berupaya keras untuk menyelesaikan masalah yang ada.”
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa sanksi tersebut berkaitan dengan beberapa isu kontrak pemain yang belum terselesaikan dari periode transfer sebelumnya. “Klub sedang berada dalam proses penyelesaian masalah penyelesaian kewajiban pemain yang terjadi pada putaran kedua musim lalu. Kami berkomitmen untuk menyelesaikan ini secepat mungkin,” ujar Sule, sapaan akrab Sulaeman.
Manajemen PSM Makasar menegaskan komitmennya untuk menuntaskan semua permasalahan sebelum dibukanya bursa transfer pemain untuk musim 2024-2025. “Kami tidak ingin masalah ini menghambat persiapan kami untuk kompetisi musim depan. Oleh karena itu, kami bekerja keras untuk memastikan bahwa segala sesuatunya akan diselesaikan tepat waktu,” tambah Sule.
Sanksi serupa juga diterapkan kepada klub lain di Liga 1 Indonesia, termasuk PSS Sleman. Total, FIFA telah menjatuhkan hukuman larangan registrasi kepada lima klub lain di liga tersebut: Persija Jakarta, Persiraja Banda Aceh, Persikab Kabupaten Bandung, Sada Sumut FC, dan Persiwa Wamena, menjadikan ini salah satu tindakan disiplin terbesar yang diberlakukan oleh badan sepak bola dunia tersebut terhadap klub-klub di Indonesia.