Apa itu big data? Big data (mahadata) adalah kumpulan data yang super besar dengan perubahan yang begitu cepat. Di dalam mahadata, ada konsep 3V dengan perubahan yang sangat cepat. 3V adalah variety (variasi), volumes (jumlah), velocity (kecepatan).
Jika kamu pemula dan ingin belajar tentang mahadata, kamu berada di tempat yang tepat. Karena artikel ini membahas secara lengkap dan komprehensif terkait seluk beluk teknologi big data.
Apa yang akan kamu pelajari?
Penasaran? Ingin tahu rahasia tersembunyi dari big data? Yuk, simak pembahasannya sampai selesai. Let’s get right in!
Big data adalah kumpulan data yang sangat besar (mahadata), kompleks, tidak terstruktur dan perubahannya sangat cepat. Contohnya:
Untuk contoh lebih detailnya, silakan check di sini.
Coba pikirkan, teknologi manajemen basis data tradisional sudah tidak mampu menangani data yang kompleks dan selalu berubah. Dan semua data itu terakumulasi setiap hari.
Dengan begitu, perlu adanya teknik khusus dalam pengambilan data, analisis data hingga visualisasi data. Tujuannya adalah supaya mendapatkan hasil yang akurat. Maka muncul teknologi analisis mahadata.
Catatan: Saat semua serba online, pebisnis online akan mendapatkan data dalam jumlah besar dan perubahannya sangat cepat. Kedepannya, seorang pebisnis yang mahir menganalisis data, dia pasti bisa melihat peluang dengan cepat. Dengan begitu, dia dapat memilih strategi bisnis yang sesuai dengan peluang tersebut.
Sudah paham atau masih bingung?
Bingung! Hehe.
Baik, saya akan menyederhanakan penjelasan teknologi ini agar mudah kamu pahami. Baca pelan-pelan dan resapi. Jika masih belum paham, ulang-ulang sampai 3x. Hihi.
Big data adalah pengumpulan dan penggunaan informasi dari berbagai sumber. Tujuannya untuk membantu kamu membuat keputusan yang lebih baik. Mahadata bisa dibilang sebagai konsep tentang pengelolaan data dalam jumlah yang sangat besar. Bentuk pengelolaannya dari tahap pengumpulan, analisa sampai visualisasi data. Semua proses itu dilakukan setiap hari.
Menurut laman Tech Terms, ungkapan “big data” sering digunakan dalam pengaturan perusahaan untuk menggambarkan sejumlah data yang besar. Hal itu bukan merujuk pada jumlahnya, melainkan visualisasi data set yang tidak dapat disimpan atau diproses menggunakan perangkat lunak basis data tradisional.
Konsep inti dari big data adalah mengatur data informasi agar mudah diakses, dan berguna secara universal. Jadi, bukan hanya mengumpulkan data sebanyak-banyaknya. Akan tetapi, juga mengelola data tersebut agar menjadi knowledge yang berguna.
Berguna untuk apa? Bisa untuk bisnis, penelitian, pengembangan obat, hingga pendidikan. Secara garis besar, ada 3 konsep inti mahadata yang perlu kamu pelajari:
Big data itu menyatukan data dari berbagai sumber dan aplikasi yang berbeda. Mungkin mekanisme integrasi dan manajemen basis data tradisional yang kamu pakai sekarang sudah tidak relevan. Dalam integrasinya, kamu membutuhkan strategi dan teknologi baru untuk menganalisis mahadata pada skala terabyte, atau bahkan petabyte.
Jadi, selama integrasi, kamu perlu memasukan data, memprosesnya dan memastikan format data sesuai dengan keperluan bisnismu.
Layaknya sebuah data, big data sendiri juga membutuhkan ruang penyimpanan. Ada banyak pilihan yang bisa kamu gunakan sebagai penyimpanan mahadata. Namun yang paling sering digunakan adalah cloud storage. Ada banyak penyedia jasa cloud storage di internet, kamu tinggal pilih sesuai budget yang ada.
Investasi besar untuk mengumpulkan dan mengelola data baru bisa terbayar jika kamu bisa melakukan analisis. Namun, seperti yang saya bilang di atas, software pengolah data tradisional tidak mampu untuk mengolah big data. Hal ini karena mahadata begitu besar, kompleks dan cepat berubah.
Kamu perlu membuat sebuah model data menggunakan machine learning dan artificial intelligence. Dengan begitu, kamu bisa menganalisa data bantuan machine learning dan AI. Hasil akhirnya adalah knowledge atau insight baru yang sangat bermanfaat.
Knowledge dapat berupa ide bisnis, segmentasi market baru atau bahkan kamu menemukan market potensial yang belum tergarap. Alhasil, keputusan yang kamu buat akan berdampak besar bagi kesuksesan bisnismu.
Karakteristik big data lebih mengacu ke hukum 3V. Masih ingat apa itu 3V? Lupa? Padahal saya sudah menyinggungnya di awal artikel. Hehe. 3V adalah singkatan dari Volume, Variety, dan Velocity.
Satu hal yang perlu kamu tahu, 3V ini bukanlah sebuah kata baku. Akan tetapi, sebagian besar orang lebih sering menggunakan 3V untuk menjelaskan konsep dasar mahadata. Agar lebih paham tentang 3V, simak penjelasan di bawah ini:
Sesuai dengan namanya, volume memiliki arti ukuran. Mahadata pasti memiliki sebuah ukuran data yang bukan lagi hitungan Megabytes atau Gigabytes, melainkan sudah Terabytes maupun Petabytes. Saya akan mengambil beberapa contoh ukuran big data di perusahaan.
Saat ini, Facebook mengambil sekitar 500 Terabytes data baru setiap hari dari pengguna. Lalu, sebuah Pesawat Boeing 737 menghasilkan sekitar 240 Terabytes data penerbangan dalam satu penerbangan melintasi Amerika. Bayangkan, seberapa pusing mengurus volume data sebesar itu setiap hari. Hehe.
Pertumbuhan data dan popularitas social media telah mengubah pandangan kita dalam melihat data. Kini, orang-orang atau bahkan kamu seperti berlomba-lomba membalas postingan di social media. Ya, mungkin hanya sekedar untuk update status, atau merespon kejadian terkini.
Platform social media sudah mengaplikasikan big data dengan baik. Proses pengolahan data dari perilaku pengguna juga sangat cepat. Contohnya perusahaan Facebook, dia sudah dapat mengolah, menganalisa dan mengevaluasi data secara real–time.
Variety di sini lebih dimaksudkan sebagai berbagai jenis data yang tersedia. Misalnya database relasional, excel, csv akses atau file teks sederhana lainnya. Namun terkadang, kamu juga membutuhkan data yang tidak tersedia dalam format tradisional, seperti: video, sms, pdf.
Seiring berjalannya waktu ada dua V yang muncul namun jarang dijelaskan yaitu Value (nilai) dan Veracity (kejujuran). Value adalah nilai yang ada pada bigdata, sedangkan veracity merupakan definisi yang mengacu pada kualitas data yang didapatkan.
Ada banyak variasi mahadata, tapi kamu hanya perlu mengetahui dua jenis saja.
Kedua mahadata tersebut sebenarnya saling melengkapi dan sering digunakan secara bersamaan. Agar lebih paham, silakan baca penjelasan di bawah ini:
Pentingnya teknologi itu bukan mengenai seberapa banyak data yang kamu miliki, tapi apa yang bisa kamu olah dengan data tersebut.
Kamu bisa menggunakan data tersebut dalam membuat keputusan, memperkecil biaya, mempercepat waktu produksi maupun mengembangkan produk baru. Mungkin sebagian dari kamu telah mengetahui bahwa big data kebanyakan digunakan pada bisnis online.
Ya, itu memang benar. Karena semua ujungnya pasti untuk memperbesar profit perusahaan. Namun, ada juga penerapannya untuk penelitian, antisipasi kriminalitas, kesehatan, maupun pendidikan. Berikut saya kasih 5 alasan kenapa teknologi pengolah data itu penting.
Setelah kamu paham tentang konsep dasar dan berbagai jenis mahadata, saatnya melihat contoh secara langsung. Pada chapter ini, saya akan membahas contoh penerapan big data di beberapa bidang. Misalnya: pertanian, kehutanan, pemerintahan, kesehatan, media hingga analisis keuangan terkemuka di dunia.
Dalam bidang pertanian dan kehutanan sendiri ada banyak contoh penerapan big data.
Salah satu pemanfaatan big data di bidang pemerintahan yang cukup terkenal yaitu sistem CRVS (Civil Registration and Vital Statistics). Sistem ini dikenalkan oleh WHO sebagai pencatatan sipil yang mencakup data kelahiran, kematian, secara detail termasuk penyebab kematian, riwayat nikah dan perceraian.
Salah satu contoh penerapan big data yang jelas terlihat oleh masyarakat luas adalah pusat informasi pandemi (misalnya, pusat informasi COVID-19). Lalu, contoh yang lain adalah pengambilan kebijakan preventif penyakit menular dengan database. Dan yang terakhir adalah sistem informasi rujukan rumah sakit.
Di bidang media kamu pasti sangat familier dengan mesin pencari Google. Ya, Google telah menerapkan teknologi big data secara menyeluruh di mesin pencari miliknya. Mulai dari pengurutan ranking di mesin pencari, pengumpulan informasi koordinat lokasi di peta digital, hingga berita trending di YouTube dan Google News.
Berikut ini contoh beberapa perusahaan besar yang menjalankan bisnis analisis mahadata. Simak selengkapnya melalui pembahasan di bawah ini:
Perusahaan ini didirikan pada tahun 1989 di Eropa. Perusahaan ini bergerak di bidang konsultasi dan pengembangan IT. Klien yang pernah menggunakan jasa perusahaan ini adalah Walmart, Viber, Koch Media dan Heinz.
Core Value, Inc. didirikan pada tahun 2004 dan berkantor di New Jersey. Perusahaan ini bergerak di bidang integrasi sistem, pengembangan data dan machine learning. Klien yang pernah menggunakan jasa Core Value, Inc. yaitu Mondo, Rolls-Royce, Judo, Recyclebank.
Perusahaan ini berdiri pada tahun 2010 di Santa Clara. Peran ThirdEye Data adalah sebagai konsultasi big data dan kecerdasan buatan (Artificial intelligence). Klien yang pernah menggunakan jasa perusahaan ini adalah Microsoft, Amazon, Google, Intel, Nokia, Symantec, GettyImages, dan Amgen.
PSL Corp berkantor di New York, Kolombia dan Meksiko. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1986 dan sekarang mempunyai total 650 karyawan. PSL Corp menjual jasa tentang pengembangan piranti lunak, konsultasi big data, cloud consulting, pengembangan web dan pengintegrasian sistem. Klien dari perusahaan ini adalah Deloitte, Bridgestone, Arris dan Brinks.
Nevron Software didirikan pada tahun 1998. Perusahaan ini bergerak di bidang konsultasi big data, pengembangan web, serta pengembangan piranti lunak. Klien dari perusahaan ini adalah Dell, LG, MetLife dan Cisco.
Meskipun teknologi mahadata memiliki banyak keuntungan, bukan berarti dia hadir tanpa tantangan. Tantangan ini bisa secara teknis pengolahan data maupun non-teknis. Berikut 5 tantangan yang sering dijumpai para pengembang big data di berbagai perusahaan.
Mungkin kamu salah satunya yang sering mendapat masalah tersebut dalam proses pengolahan mahadata. Entah sebagai team developer atau solo player. Hehe.
Big data adalah konsep teknologi pengelolaan data yang sangat menjanjikan di masa mendatang. Apalagi saat dipadukan dengan machine learning dan artificial intelligence, sangat powerfull. Maka dari itu, putuskan dari sekarang, kamu ingin menjadi penonton atau pemain di masa mendatang.
Akhir kata, apakah ada informasi penting yang saya lewatkan tentang topik hangat ini? Jika iya, tolong ingatkan saya melalui kolom komentar ya. Masukan dan kritik yang membangun darimu akan saya jadikan renungan untuk memperbaiki artikel ini. Thanks.